Oleh: LM. Syarif | April 16, 2010

Daftar Isi Buku

BAB I
EKSISTENSI BUTON DALAM
WAWASAN NUSANTARA


PENDAHULUAN 27

Buton Dalam Beberapa Pandangan Sejarah 27
Asal Usul Nama Buton
. 31
1. Nama Buton Menurut Interpretasi Sejarah Di Nusantara. 31
2. Nama Buton Menurut Interpretasi Sejarah Buton 33

Eksistensi Buton Sebagai Kerajaan Dan Kesultanan 37
Wilayah Kerajaan Buton 45
Batas Batas Wilayah Kerajaan Buton 46
Demografi 47


BAGIAN PERTAMA
BAB II
SEJARAH BUTON

Asal Usul Manusia Pendatang Buton 49
1. Manusia Pendatang Buton Sebelum Tahun Masehi 50
2. Manusia Pendatang Buton Sesudah Tahun Masehi 52
3. Berdirinya Kerajaan Kerajaan Lokal di Buton 55
4. Kondisi Yang Mendorong Terbentuknya Kerajaan Buton 68

Asal Usul Tokoh Pendiri Kerajaan Buton 72
1. Khau Shing Khan (Dungkucangia) 72
2. Si Panjonga 81
3. Si Jawangkati 89
4. Si Malui 92
5. Si Tamanajo 94
6. Wa Kaa Kaa 97
7. Sri Batara 103

Silsilah Sri Batara 107
8. Raden Jutubun (bhaubhesi). 108
9. Bhetoambari 110
10. Sangariarana 111
Umar Muhdar 112.


BAB III
PROSES PEMBENTUKAN KERAJAAN BUTON

Musyawarah (Gau) 114
1. Tempat Musyawarah 114
2. Hal Hal Yang Dibicarakan Dalam Musyawarah 116
2.1. Penentuan Wilayah Teritorial 116
2.2. Penentuan Calon Raja Kerajaan Buton 117
2.3. Penentuan Sistem Pemerintahan Kerajaan Buton 118
2.4. Landasan Idiil Pemerintah Kerajaan Buton 121


BAB IV
PEMERINTAHAN KERAJAAN BUTON
TAHUN 1332 – 1541

1. Pemerintahan Wa Kaa Kaa Ratu Kerajaan Buton I
Tahun 1332-1365. 127
– Raja Aditiawarman Membawa Wa Kaa Kaa
Dari China Ke Jambi Tahun 1325. 130.
– Wa Kaa Kaa Menuju Kebagian Timur Nusantara
Dan Mendarat Di Buton Tahun 1327 130
– Silsilah Dungkucangia (Khau Shing Khan) 134

2. Pemerintahan Bulawambona Ratu Kerajaan Buton II 142
Tahun 1365-1411.

– Kedatangan Rombongan Majapahit Di Buton
Tahun 1366 145
3. Pemerintahan Banca Patola Raja Buton Ke 3
Tahun 1411-1460. 148
– Banca Patola Berkunjung Ke Jawa Tahun 1452 149
4. Pemerintahan Tua Rade Raja Buton Ke 4
Tahun 1460-1498. 155
– Raja Tua Rade Berkunjung Ke Jawa Tahun 1495 159
– Raja Tua Rade Berkunjung Pertama Kali Ke Ternate
Tahun 1497 161
– Raja Tua Rade Berkunjung Kedua Kalinya Ke Ternate
Tahun 1498 162
5. Pemerintahan Rajamulae Raja Buton Ke 5
Tahun 1498-1538 164
– Perang Dengan Laksamana La Bholontio Tahun 1525 168
– Rajamulae Masuk Islam 933 Hijriah Tahun 1526 176
6. Pemerintahan Lakilaponto Raja Buton Ke 6
Tahun 1538-1541 182
– Lakilaponto Masuk Islam 948 Hijriah Tahun 1541 184


BAB V
PEMERINTAHAN KESULTANAN BUTON
TAHUN 1541 – 1960

1. Pemerintahan Sultan Murhum Qaimuddin 186
Sultan Buton Ke 1 Tahun 1541-1584
– Cara Hidup Sultan Murhum Sebagai Khalifatul Khamis 189
2. Pemerintahan Sultan La Tumparasi Qaimuddin
Sultan Buton Ke 2 Tahun 1584-1591 206
3. Pemerintahan Sultan La Sangaji Qaimuddin
Sultan Buton Ke 3 Tahun 1591-1597 209
4. Pemerintahan Sultan Dayanu Ihsanuddin Qaimuddin
Sultan Buton Ke 4 Tahun 1597-1631 212
Perjanjian Sultan Dayanu Ihsanuddin-Scotte 5 Januari 1613 227
5. Pemerintahan Sultan Abdul Wahab Qaimuddin
Sultan Buton Ke 5 Tahun 1531-1632 238
6. Pemerintahan Sultan Gafur Al Wadud Qaimuddin
Sultan Buton Ke 6 Tahun 1632-1645 241
Penyerangan Van Diemen Kepada Buton Tahun 1636 246
Membangun Benteng Wolio 1638-1645 249
7. Pemerintahan Sultan Syarifuddin Jamal Qaimuddin
Sultan Buton Ke 1645-1647 262
– Pembuatan Benteng Sorawolio 1646 263
8. Pemerintahan Sultan Mardan Ali Qaimuddin
Sultan Buton Ke 8 Tahun 1647-1654 265
– Kapasa Yi Sagori 4 Maret 1650 266
9. Pemerintahan Sultan Malik Sirullah Qaimuddin
Sultan Buton Ke 9 Tahun 1654-1664 277
– Aru Palaka Meminta Suaka Di Buton 29 Desember 1660 285
– Hukum Denda Adat 1000 Bhoka Atas Bhelobharuga
Yang Mengawini Putri Sultan Malik Sirullah Tahun 1663. 287
– Penghapusan Hukuman Mati Atas
Pelanggaran Pebula (Zina) Tahun 1664. 287
– Hukuman Tatasi Pulanga Pitu Kolowana Karena
Membunuh La Rajangkuta Ayah Sultan
Malik Sirullah Tahun 1664. 288
Penetapan Pajak Kokalipua Dan Kasalina Bhanua 1664. 289
10. Pemerintahan Sultan Adil Rahim Qaimuddin
Sultan Buton Ke 10 Tahun 1664-1669. 298
– Perang Laut Terbesar Kesultanan Buton Dengan Kerajaan
Gowa Di Teluk Buton 25 Oktober 1666- 1 Januari 1667. 303
– Perjanjian Raja Tiworo-David Stijger 29 Januari 1667. 313
– Perjanjian Sultan Adil Rahim-Speelman 31 Januari 1667. 314
– Silsilah Aru Palaka. 323
– Perjanjian Bongaya 18 November 1667. 328
11. Pemerintahan Sultan Hasanuddin Qaimuddin
Sultan Buton Ke 11 Tahun 1669-1678 341
– Pemberontakan Sangia Kaindea Atas
Dukungan Ternate 15 Pebruari 1677 343
– Sultan La Tangkaraja Membuat Benteng di Lawela 1678. 344
12. Pemerintahan Sultan Zainuddin Qaimuddin
Sultan Buton Ke 12 Tahun 1678-1687. 346
– Sultan Zainuddin Membebaskan Tiworo, Muna Dan
Kolencusu Dari Klaim Gowa, Ternate Dan Belanda 1682. 349
– Sholat Jum’at Di Ternate Dengan Perahu Wasalamata. 351
13. Pemerintahan Sultan Liauddin Ismail Qaimuddin
Sultan Buton Ke 13 Tahun 1687-1695 353
– Pembunuhan Kenepulu Yipandanga Di Bharuga
Atas Tuduhan Subversif Pada Tahun 1690 356
– Kudeta Gogoli Waruruma Tahun 1693 356
14. Pemerintahan Sultan Syaifuddin Qaimuddin
Sultan Buton Ke 14 Tahun 1695-1702 360
– Silsilah Sultan Syaifuddin 362
– Kudeta Syaiful Rijali Sultan Buton Ke 15 Tahun 1695 366
15. Pemerintahan Sultan Syaiful Rijali Qaimuddin
Sultan Buton Ke 15 Tahun 1697-1697 372
16. Pemerintahan Sultan Syamsuddin Qaimuddin
Sultan Buton Ke 16 Tahun 1702-1709. 379
17 Pemerintahan Sultan Nasiruddin Qaimuddin
Sultan Buton Ke 17 Tahun 1709-1711. 379
1. Pemerintahan Sultan Muzahiruddin Abd Rasyid
Qaimuddin Sultan Buton Ke 18 Tahun 1711-1712. 383
– Perang Saudara Memperebutkan Kekuasaan
Pada 5 Desember 1711. 386
19. Pemerintahan Sultan Tsaqiuddin Darul Alam Qaimuddin
Sultan Buton Ke 19 Tahun 1712-1750. 388
– La Tomasongo Datu Baringeng Dkk Meminta
Suaka Kepada Sultan Buton Tahun 1727. 393
– Gubernur Sautijn Mengajukan Usul Perdagangan
Kayu Jati Kepada Sultan Buton Tahun 1733. 395
– Penetapan Adat Tentang Mahar Kaomu, Walaka
Dan Papara Tahun 1734. 396
20. Pemerintahan Sultan Himayatuddin Muhammad Said
Qaimuddin Sultan Buton Ke 20 Tahun 1750-1752 411
– Silsilah Sultan Himayatuddin Muh. Said (Oputa Yikoo) 413
– Kapal Rest En Werk Dirampok Oleh Frans Frans
Dan Ditenggelamkan oleh Kapitalau La Ode Sungkuabuso 422
21. Pemerintahan Sultan Tsaqiuddin Qaimuddin
Sultan Buton Ke 21 Tahun 1752-1757 429
– Serangan Belanda Masuk Dalam Benteng Wolio
Pada 24-25 Februari 1755. 433
22. Pemerintahan Sultan Rafiuddin Malik Sirullah Qaimuddin
Sultan Buton Ke 22 Tahun 1757-1760 443
– Kapitalau La Ode Huseini Kecewa Meninggalkan Buton
Ke Muna Tahun 1757 Dan Diangkat Menjadi Raja Muna 445
23. Pemerintahan Sultan Himayatuddin Muh. Said Qaimuddin
Sultan Butom Ke 23 Tahun 1760-1763 448
– Sultan Himayatuddin Muhammad Said Menentang Belanda
Dan Melakukan Perang Gerilya Tahun 1761-1763 452
24. Pemerintahan Sultan Qaimuddin
Sultan Buton Ke 24 Tahun 1763-1788 456
– Perang Dengan Muna Dan Kapitalau Ali Menewaskan
La Ode Huseini Raja Muna Tahun 1765 459
25. Pemerintahan Sultan Alimuddin Qaimuddin
Sultan Buton Ke 25 Tahun 1788-11791 468
– Penetapan Pasali Oleh Sultan Alimuddin Tahun 1788 471
– La Ode Sidamangura Dkk Memancing Kerusuhan
Di Makassar Untuk Menarik Perhatian Gubernur
Makassar Tahun 1788 478
– Tatasi Pulanga Dijatuhkan Sultan Alimuddin
Kepada 3 Orang Putranya Tahun 1791 481
26. Pemerintahan Sultan Muhiyuddin Abdul Gafur
Qaimuddin Sultan Buton Ke 26 Tahun 1791-1799 483
– Surat Surat Sultan Muhiyuddin Kepada
Gubernur Jenderal Belanda 486
27. Pemerintahan Sultan Dayanu Asraruddin Qaimuddin
Sultan Buton Ke 29 Tahun 1799-1823 521
– Tiworo Memberontak Dibawah Pimpinan
Arung Bakung Menantu Raja Tiworo Tahun 1816 523
28. Pemerintahan Sultan Anharuddin Qaimuddin
Sultan Buton Ke 30 Tahun 1823-1824 528
– Silsilah Sayid Abdul Wahid di Buton 531

29. Pemerintahan Sultan Muhammad Idrus Qaimuddin
Sultan Buton Ke 29 Tahun 1724-1751 536
– Penambahan Daerah Kadie Oleh Sultan Muh. Idrus 546
– Pengiriman Bantuan Kepada Kompeni Belanda Atas
Alasan Kerusuhan Di Jawa Tahun 10 Juli 1828 555
– Buku Buku Karangan Sultan Muhammad Idrus 557
– Undang Undang Bharata Tahun 1838 559
30. Pemerintahan Sultan Muhammad Isa Qaimuddin
Sultan Buton Ke 30 Tahun 1851-1871 582
– Perebutan Kekuasaan Antara Raja Muna La Ode Bulae
Dengan La Ode Kantada 1861 585
– Sengketa Antara Kapitlau La Ode Japere Dengan Sultan
Muhammad Isa Tahun 1867 585
31. Pemerintahan Sultan Muhammad Salihi Qaimuddin
Sultan Buton Ke 31 Tahun 1871-1886 589
32. Pemerintahan Sultan Muhammad Umar Qaimuddin
Sultan Buton Ke 32 Tahun 1886-1904 597
33. Pemerintahan Sultan Adil Rahim Muhammad
Asikin Qaimuddin Sultan Buton Ke 33 Tahun 1904-1911 604
– Penanda Tangan Kortoverklaring 8 April 1906 607
– Kontrak Perjanjian Sultan Muh.Asikin-Residen Brugman 609
– Pembentukan Distrik Tahun 1913. 619
34. Pemerintahan Sultan Bayanu Ihsanu Qaimuddin
Sultan Buton Ke 34 Tahun 1914-1914 624
Belanda Menyimpan Pesan Kepada Buton Menjelang
Perang Dunia I 627
35. Pemerintahan Sultan Muhammad Ali Qaimuddin
Sultan Buton Ke 35 Tahun 1918-1921 628
36. Pemerintahan Sultan Safiul Anami Qaimuddin
Sultan Buton Ke 36 Tahun 1922-1924 633
– Gagasan Sultan Safiul Anami Menghapuskan Sara Buton 634
– Sultan Safiul Anami Menembak Diri Di Waara
Tahun 1924. 636
37. Pemerintahan Sultan Muhammad Hamid Qaimuddin
Sultan Buton Ke 37 Tahun 1928-1937 638
38. Pemerintahan Sultan Muhammad Falihi Qaimuddin
Sultan Buton Ke 38 Tahun 1938-1960 645


BAGIAN KEDUA
BAB VI
KEBUDAYAAN DAN ADAT PEMERINTAHAN ISLAM
FIY DARUL BUTUNI

A. KEBUDAYAAN SOSIAL 676
1. Adat Pelapisan Sosial 677
2. Adat Perkawinan 678
2.1. Memenuhi Ketentuan Agama Dan Adat 688
2.1.1. Pesoloi 695
2.1.2. Poporae (Bertunangan) 695
2.1.3. Tauraka 696
Esensi (hakikat) Unsur Unsur Tauraka 701
Esensi Popolo (Mahar). 701

2.1.4. Bentuk Bentuk Perkawinan 702
Perkawinan Pobaisa 702
Perkawinan Uncura 704
Perkawinan Popalaisaka 706
Perkawinan Humbuni 707

2.2. Beriman Kepada Agama Yang Sama 708
2.3. Setara (Kufu) 709
2.4. Mampu Berumah Tangga Lahir Dan Bathin 711
2.5. Wali Nikah 713
2.6. Saksi Nikah 714
2.7. Ijab Kabul 715
3. Adat Pasali 716
4. Adat Musyawarah Mufakat 717
5. Adat Pergaulan 721
6. Adat Bekerjasama 723
7. Adat Berpakaian 725
7.1. Pakaian Pangka 726
7.2. Pakaian Sara Gau (Bhonto Siolimbona, Bhonto
Yinunca, Bhonto Yisara). 727
7.3. Pakaian Sarana Hukumu 727
Pakaian Surubani 727
Pakaian Jabatan Harian Sarana Hukumu 729

1. Pakaian Lakina Agama, Imam, Khatib 729
2. Pakaian Moji 727
3. Pakian Tungguna Ganda 727
7.4. Pakaian Sara Buton 730
7.5. Pakian Pejabat Rendah 730
Pakaian Kompanyia 730
7.6. Pakaian Ajo Bhantea 731
7.7. Pakaian Balahadhadha (Angka) 732
7.8. Pakaian Adat Perempuan 733
Bhaju Kombo 733
Bhaju Kobhoroko 734
Bhaju Kambowa 735

8. Adat Bahasa 736
1. Pogau Wolio 741
2. Pogau Suai 741
3. Pogau Pancana 741
4. Pogau Kaumbeda 742
5. Pogau Morunene 742
B. KEBUDAYAAN EKONOMI 749
Sistem Produksi 749

1. Produksi Pertanian 752
2. Produksi Nelayan 753
3. Produksi Perdagangan Dan Jasa Pelayaran 770
4. Produksi Kerajinan Dan Pertukangan 770
Kerajinan 772
Pertukangan 772

1. Sarana Komunikasi 773
2. Sarana Tempat Tinggal 773
2.1. Malige 774
2.2. Kamali 784
2.3. Bhanua Tada 786
3. Alat Alat Rumah Tangga 788
C. KEBUDAYAAN POLITIK 788
Bentuk Dan Asas Pemerintahan Kerajaan Masa Lampau 790
Asas Otokrasi 790
Asas Demokrasi 796
Pelembagaan Musyawarah Dan Ulil Amri 800
Musyawarah 800
Ulil Amri 802
Kekhalifahan Islam 806
Pemerintahan Sarana Wolio Sebagai Suatu Sistem 810
Pemerintahan Sarana Wolio (Sara Ogena) 812
Sultan Sebagai Kepala Pemerintahan Sarana Wolio. 815
A. Sara Jawa. 817
B. Sara Pancana 818
C. Sara Wolio 819
1. Sistem Kelembagaan Pemerintah Pusat 820
1.1. Sarana (Lembaga) Sapati 822
a. Menilik Aspirasi Pemerintah Dan Rakyat 822
b. Menilik Pemerintah Pusat Dan Agama 822
c. Menilik Neraca Keadilan 823
d. Menilik Pusaka Kemuliaan 823
d.1.Menilik Undang Undang Dan Pemerintahan 824
d.2.Menilik Negara Dan Rakyat 825
d.3.Menilik Balai Majelis Sara Dan Kota 825
d.4.Menilik Mesjid Dan Tiang Bendera 826
d.5.Kewenangan Sapati Dalam Pemerintahan 826
a. Dolango (Dispensasi) 827
b. Sampaki (Memutuskan) 827
c. Bhasarapu (Teguh Pendirian) 827
d. Salambi (Mengundangkan) 828
1.2. Sarana (Lembaga) Kenepulu 831
a. Menilik Kadie 832
b. Menilik Neraca Keadilan 833
c. Menilik Hak Hak Tanah 833 c.1. Tanah Katampai 834
1. Sejarah Tanah Katampai Wa Ode Wau 834
2. Sejarah Tanah Katampai La Mbalao 835
3. Sejarah Tanah Katampai La Guruda 836
4. Sejarah Tanah Katampai Mojina Kalau 837
5. Sejarah Tanah Katampai Bhonto Ogena
Wantiro Mancuana La Saompula 839
c.2. Tanah Turakia 839
c.3. Tanah Dalam Kota Keraton 840
c.4. Tanah Swapraja Bebas 841
c.5. Lain-Lain 841
c.6. Tanah Pekuburan 842
c.7. Tanah Kaombo. 843
c.8. Tanah Yome (Ome) 846
d. Menilik Kemerdekaan Dan Perbudakan 847
1.3. Sarana (Lembaga) Kapitalau 847
a. Menjaga Kekacauan Dari Dalam 848
a.1. Gua (Subversif) 848
a.2. Parame Joa (Oposisi) 849
a.3. Melanggar Kasalambi Lima Anguna 849
b. Menjaga Kekacauan Dari Luar 850 c. Menjaga Pengungsi Dan Tawanan Perang 851
d. Menilik Kedudukan Dan Jasa 851
e. Angkatan Perang Kesultanan Buton 852
e.1. Pasukan Tempur Wilayah Timur 852
e.2. Pasukan Tempur Wilayah Barat 853
e.3. Pasukan Tempur Yang Dipimpin Sultan 854
e.4. Pasukan Tempur Yang Dipimpin Sapati 854
1.4. Sarana (Lembaga) Bhonto Ogena 856 a. Talombo 858
Tugas Tugas Talombo 858
b. Weti Atau Pajak 860
b.1. Weti (Pajak) Pale Matanaeyo(Bagian Timur) 862
Penetapan Weti (Pajak) Kadie Baru 874
b.2. Weti (Pajak) Pale Sukanaeyo (Bagian Barat) 876
Penetapan Weti (Pajak) Kadie Baru 888
1.5. Sarana (Lembaga) Sahbandara 891
Juru Bahasa 891
1.6. Sarana (Lembaga) Lakina Agama 894
1.6.1. Bidang Tugas Lembaga Agama 894
1.6.2. Bhisa Patamiana 895
2. Sistem Pemerintah Daerah 899
2.1. Pemerintah Daerah Otonom Istimewa Bharata 899
2.1.1. Bharata Muna 905
2.1.2. Bharata Tiworo 905
2.1.3. Bharata Kolencusu 905
2.1.4. Bharata Kaledupa 905
2.2. Pemerintah Lipu Dan Daerah Otonom Kadie 906
2.2.1. Daerah Otonom Siolipuna 907
2.2.2. Daerah Otonom Bobato Lakina 908
2.2.3. Daerah Otonom Bobato Mancuana 909
2.2.4. Daerah Otonom Bobato Yisara 909
2.2.5. Daerah Otonom Lakina 909
2.2.6. Kewajiban Daerah Otonom Kadie 910
2.2.7. Hak Hak Daerah Otonom Kadie 911
2.2.8. Sara Kadie 911
1. Lakina (Kolaki/Bobato/Tunggu Tunggu) 912
Tugas Tugas Lakina 913
2. Parabhela 915
Tugas Tugas Adat Parbhela 916
3. Wati. 918
4. Akanamia 919 5. Moji 919
2.3. Pemerintah Daerah Perwalian Limbo 919
2.3.1. Daerah Perwalian Bhonto Siolimbona. 920
2.3.2. Daerah Perwalian Bhonto Yinunca 920
2.3.3. Daerah Perwalian Bhonto Yisara 920
2.3.3. Sara Limbo 921
1. Pangalasa 922
2. Bhonto Limbo 922
2. Kaosa 923
Distrik DalamKesultanan Buton Tahun 1913-1916. 925
3. Majelis Sara (Lembaga Legislatif) Sarana Wolio 925
3.1. Sara Bhonto Siolimbona 926
3.2. Sara Bhonto Yinunca 927
3.3. Sara Bhonto Yisara (Lencina Kancawari) 947
Anggota Tetap. 948
Anggota Tidak Tetap 948
3.4 Fraksi Fraksi Dalam Sara Gau (Mejelis Rakyat) 949
3.4.1. Fraksi Rakyat 949
3.4.2. Fraksi Pemerintah 949
3.4.3. Fraksi Agama 950
3.5. Fungsi Sara Gau (Majelis Rakyat) 952
3.6. Produk Sara Gau (Majelis Rakyat) Sarana Wolio 953
3.6.1. Undang Undang Hukum Pidana 953
3.6.2. Undang Undang Hukum Jabatan 954
3.6.3. Undang Undang Hukum Agama 954
3.6.4. Undang Undang Hukum Perdata 954
3.6.5. Keputusan Majelis Sara Tentang Perjanjian 955
3.6.6. Pengangkatan, Pemberhentian
Dan Pengunduran Diri Sultan. 955
3.6.7. Keputusan Kebijakan Politik. 957
3.7. Sistem Musyawarah Sara Gau
(Majelis Sara Buton) 957
a. Persiapan Pelaksanaan Musyawarah 957
b.Tata Tertib Tempat Duduk 959
c.Tata Tertib Musyawarah 959
4. Sara Bhitara (Lembaga Yudikatif) Sarana Wolio 960
4.1. Lembaga Hukum Dan Peradilan Pusat. 961
4.1.1. Lembaga Kehakiman 961
4.1.2. Lembaga Pengadilan Agama 922
4.1.3. Lembaga Penuntut Umum 963
a. Kasus Pidana Lakina Mawasangka 963
b. Kasus Pidana Lakina Kumbewaha 964
4.2. Lembaga Hukum Dan Peradilan Daerah 965
4.2.1. Lembaga Hukum Dan Peradilan Bharata 965
4.2.2. Lembaga Hukum Dan Peradilan Kadie 966
4.3. Asas Asas Hukum. 967
4.3.1. Filosofi Proporsionalisme Dan
Profesionalisme 977
4.3.2. Filosofi Simbolisme 968
BAGIAN KETIGA
BAB VII
SISTEM MUSYAWARAH DALAM
PENGANGKATAN SULTAN BUTON
a. Fraksi Rakyat 971
Komponen Komponen Fraksi Rakyat 972
a.1. Bhonto Ogena 972
a.1. Bhonto Siolimbona 972
a.2. Bhonto Yinunca 972
a.3. Bhonto Yisara 972
b. Fraksi Pemerintah 973
Komponen Komponen Fraksi Pemerintah 973
b.1. Sara Pangka / Pejabat Pusat 973
b.2. Sara Bharata 973
b.3. Sara Kadie 973
b.3.1. Sara Kadie Siolipuna 973
b.3.2. Sara Kadie Bobato Mancuana 974
b.3.3. Sara Kadie Bobato Lakina 974
c. Fraksi Agama 975 Komponen Fraksi Agama. 975 c.1. Lakina Agama. 978
c.2. Imam. 981
c.3. Khatib. 981
c.4. Moji 981
PENGANGKATAN SULTAN BUTON 986
a. Proses Pencalonan 978
a.1. Syarat Syarat Calon Sultan 981
a.1.1. Syarat Umum 981
a.1.2. Syarat Khusus 981
a..2. Persiapan Calon 986
a..3. Pemilihan Calon 988
a. 4. Penetapan Calon 992
a.4.1. Tahap Paso (Paku) 992
a.4.2. Tahap Fali (Undian/Pemilihan) 993
a.4.3. Tahap Pengresmian Calon (Sokaiana Pau) 994
b. Proses Pelantikan (Bulilingiana Pau) 999
b.1. Persiapan Pelantikan 999
b.2. Pelantikan (Bulilingiana Pau) 1001
Mandi Dan Bai’at Sultan Menjelang Pelantikan 1004
c. Proses Penyerahan Tanggung Jawab 1011
c.1. Leongi 1011
c.2. Penyerahan Tanggung Jawab 1013
D. KEBUDAYAAN ILMU PENGETAHUAN
DAN TEHNIK 1015
E. KEBUDAYAAN SENI 1016
E.1. Seni Rupa Dan Seni Ukir 1017 E.2. Seni Suara Dan Seni Tari 1018
a. Seni Suara. 1018
b. Seni Tari 1019
F. KEBUDAYAAN FILSAFAT 1020
F.1. Sara Pata Anguna 1021
F.1.1. Pomae-maeka 1022
F.1.2. Poangka-angkataka 1023
F.1.3. Pomaa-maasiaka 1024
F.1.4. Popia-piara 1025
F.2. Binci Bhinciki Kuli 1026
F.3. Poromu Yinda Asaangu Pogaa Yinda Akoolota 1030
F.4. Patorona Polipu (Prinsip Bernegara) 1034
a. Doktrin Bhetoambari 1035
b. Doktrin Murhum 1037
Harta (Artaa) 1039
Diri Pribadi (Karo) 1045
Negara (Lipu) 1048
Pemerintah (Sara) 1050
Agama 1053
G. KEBUDAYAAN HUKUM 1055
Hukum 1055
G.1. Hukum Negara 1057
G.2. Asas Asas Hukum 1058
G.3. Hukum Kesusilaan 1058
G.4 Hukum Kesopanan 1059
G.5. Hukum Agama 1063
Hukuman Mati Maa Ridhi Meninggalkan Shalat 1064
H. KEBUDAYAAN AGAMA 1069
Agama Agama Di Buton 1071
H.1. Kepercayaan Animisme 1071
H.2. Kepercayaan Dinamisme 1074
H.3. Agama Budha 1077
H.4. Agama Hindu 1078
H.5. Agama Islam 1082
BAGIAN KEEMPAT
BAB VIII
MASUKNYA AGAMA ISLAM DI BUTON
Proses Masuknya Agama Islam Di Buton 1099
Kedatangan Ulama Syaikh Sayid Abdul Wahid Di Buton 1106
Silsilah Syaikh Sayid Abdul Wahid 1107
Sistem Pengembangan Agama Islan Di Buton
Pada Daerah Dan Kerajaan Sekitarnya. 1113
Pengaruh Masuknya Agama Islam Di Buton 1124
Masuknya Agama Islam Di Kerajaan
Konawe Dan Mekongga. 1125
Masuknya Agama Islam Di Daerah Bharata 1127
1. Masuknya Agama Islam Di Kerajaan Muna 1127
2. Masuknya Agama Islam di Bharata Kolencusu 1129
3. Masuknya Agama Islam Di Bharata Tiworo 1130
Masuknya Agama Islam Di Kepulauan Tukang Besi. 1131
1. Masuknya Agama Islam Di Wangi Wangi 1131
2. Masuknya Agama Islam Di Bharata Kaedupa 1132
3. Masuknya Agama Islam Di Tomia 1134
4. Masuknya Agama Islam Di Binongko 1135
5. Masuknya Agama Islam Di Kabaena 1136
6. Masuknya Agama Islam Di Selayar 1141
Skema Tempat Duduk Pada Pelantikan Sultan Buton
Tahun 1851-1938 1143 Keterangan 1144
Skema Tempat Duduk Pada Pelantikan Sultan Buton
Tahun 1632-1851 1147
BEBERAPA CATATAN SEJARAH, KEBUADAYAAN
DAN AGAMA 1151
EKSISTENSI BUTON DALAM WAWASAN NUSANTARA 1151
SEJARAH 1152
Peninggalan Budaya Manusia Buton pertama 1157
Kemokolean Kabaena, Poleang Dan Rumbia 1158
Kerajaan (Bharata) Muna 1165
Kerajaan (Bharata) Tiworo 1170
Kerajaan (Bharata) Kolencusu 1176
Kerajaan (Bharata) Kaledupa 1180
Kerajaan (Kemokolena) Konawe 1183
KEBUDAYAAN 1190
SOSIAL 1190
Stratifikasi Sosial 1190
AGAMA 1193
Martabat Tujuh 1198
POLITIK 1199
1. Ideologi 1199
2. Pulanga 1200
3. Siolipuna 1202
4. Seleksi Calon Sultan 1203
5. Pembentukan Distrik 1203
6. Pembangunan Jalan Poros Daratan 1203
7. Penetapan Penghasilan Pejabat Kesultanan Dan Distrik 1204
8. Pemberhentian Pejabat Kesultanan 1204
9. Penerapan Pajak Susung Romang Dan Sima Asapparang 1205
10. Implikasi Pertentangan Paradigma
Kaomu, Walaka, Dan Papara 1908 – 1955. 1205
11. Asas Pemerintahan Kesultanan Buton 1214
12. Hegemoni Jawa 1215
13. Nubuwat 1216
Kronologi Sistem Kodifikasi Buku Sejarah, Kebudayaan,
Dan Adat Demokrasi Pemerintahan Islam Fiy Darul Butuni. 1218
Daftar Istilah 1226
Struktur Organisasi Sarana Wolio 1234
Struktur Pembagian Kekuasaan Pemerintahan
Kesultanan Buton Tahun 1332-1960 1235
Struktur Pembagian Daerah Pemerintahan
Kesultnan Buton Tahun 1610-1912. 1236
Silsilah Sultan Sultan Kamboru Mboru Kumbewaha 1237
Silsilah Sultan Sultan Kamboru Mboru Tanailandu 1238
Silsilah Sultan Sultan Kamboru Mboru Tapi-Tapi 1239
Silsilah Sultan Murhum Qaimuddin 1240
Daftar Kepustakaan. 1243


Tinggalkan komentar

Kategori